KENDARI (18/07/2024) – Kanker merupakan jenis penyakit yang menjadi penyebab kematian utama di dunia. Saat ini beban penyakit kanker di dunia meningkat, yaitu terdapat 18,1 juta kasus baru dengan angka kematian sebesar 9,6 juta setiap tahunnya, dimana 1 dari 5 laki-laki dan 1 dari 6 perempuan di dunia mengalami kejadian kanker, serta 1 dari 8 laki-laki dan 1 dari 11 perempuan meninggal karena kanker.
Kanker payudara dan kanker leher rahim merupakan penyakit kanker yang mempunyai angka kesakitan dan angka kematian terbesar di Indonesia, dimana kanker payudara menempati urutan pertama jenis kanker terbanyak, sedangkan kanker leher rahim menempati urutan kedua. Jumlah kasus baru kanker leher rahim diproyeksikan meningkat antara 2018 dan 2030, dengan jumlah kematian tahunan diproyeksikan meningkat pula.
Kanker leher rahim dan kanker payudara merupakan penyakit yang dapat dicegah dan juga dapat disembuhkan apabila dilakukan deteksi dini dan mendapatkan pengobatan secara memadai tetapi pada kenyataannya kanker leher rahim tetap menjadi salah satu kanker penyebab kematian terbesar pada wanita di seluruh dunia.
Mengingat pentingnya masalah ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Utara bekerja sama BAPELKES Provinsi Sulawesi Tenggara melaksanakan PELATIHAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DAN KANKER PAYUDARA BAGI DOKTER DAN BIDAN DI FKTP, Kegiatan ini akan berlangsung mulai tanggal 18 s.d 25 Juli 2024 di Kantor Balai Pelatihan Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara.
Melalui pelatihan ini harapannya, para peserta mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan wawasan yang lebih mendalam tentang deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara, sehingga pelaksanaan program dan pengelolaan Penyakit Tidak Menular dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien, yang muaranya adalah tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang maksimal.
Dalam sambutannya pada pembukaan kegiatan, Kepala Balai Pelatihan Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Mutalib, S.Kep., M.Kes mengatakan pentingnya pelaksanaan pelatihan ini dan berharap melalui pelatihan ini, para tenaga kesehatan di Puskesmas dapat melakukan deteksi dini dan menemukan kasus kasus kanker lebih awal sebelum memasuki stadium lanjut.