ANTITESIS ANTARA KORUPSI & KALOSARA

Di tanah Sulawesi Tenggara yang kaya akan tradisi, suku Tolaki menjunjung tinggi nilai-nilai luhur yang terangkum dalam adat istiadat. Salah satu simbol penting yang merepresentasikan harmoni dan keadilan dalam masyarakat Tolaki adalah Kalosara. Bentuknya yang khas, lingkaran rotan yang diikat dengan simpul tertentu, melambangkan persatuan yang kokoh dan keseimbangan dalam tatanan sosial. Kalosara bukan hanya sekadar benda, melainkan representasi dari kesepakatan bersama, penegakan hukum adat, dan simbol perdamaian yang sakral.

Namun, ironisnya, di tengah kekayaan nilai ini, praktik korupsi terkadang muncul dan bahkan dianggap seolah-olah menjadi bagian yang tak terhindarkan, atau bahkan “budaya” yang sulit diubah. Padahal, korupsi adalah antitesis dari makna mendalam yang terkandung dalam Kalosara.

Bagaimana mungkin lingkaran Kalosara yang melambangkan persatuan dan kebersamaan dapat dipertahankan, jika praktik korupsi justru menciptakan jurang pemisah antara yang kaya dan yang miskin, antara penguasa dan rakyat jelata? Tindakan korupsi merobek tenun kebersamaan, menghancurkan kepercayaan, dan menodai kesucian adat Tolaki yang menjunjung tinggi keadilan dan kebenaran.

Ingatlah, Kalosara digunakan dalam penyelesaian sengketa, di mana setiap pihak diharapkan menjunjung tinggi kebenaran demi mencapai mufakat. Korupsi, di sisi lain, adalah tindakan curang yang dilakukan secara tersembunyi, bertentangan dengan prinsip kejujuran dan keterbukaan yang seharusnya menjadi landasan interaksi sosial. Ia adalah benalu yang merusak pohon persatuan, bukan akar yang menopang kemajuan.

Oleh karena itu, sebagai pewaris luhur adat Tolaki, mari kita kembali merenungi makna sejati Kalosara. Ia adalah pengingat bahwa persatuan dan keadilan adalah fondasi utama masyarakat yang kuat dan sejahtera. Korupsi bukanlah warisan leluhur yang patut dilestarikan, melainkan penyakit yang harus kita perangi bersama.

Kalosara adalah simbol persatuan dan keadilan, bukan pembenaran untuk korupsi. Jangan biarkan praktik haram ini merusak nilai-nilai luhur yang telah diwariskan. Korupsi bukan budaya kita, jangan pernah kita pelihara!

Dinas Kesehatan Konawe Utara
Dinas Kesehatan Konawe Utara

Leave a Comment